Tuesday 30 March 2010

ANALISIS STRATEGI Sony Corporation

ANALISIS STRATEGI
Sony Corporation



Sony Corporation adalah perusahaan konglomerat multinasional berpusat di Minato, Tokyo, Jepang, dan merupaakn salah satu konglomerat media terbesar di dunia dengan pendapatan lebih dari ¥ 7,730.0 miliar (FY2008). Saony adalah salah satu pemimpin elektronik manufaktur, video, komunikasi, video game consoles, dan produk teknologi informasi untuk konsumen dan pasar profesional. Nama Sony diadaptasi dari sonus, bahasa latin yang berarti suara.

Perusahaan Sony adalah unit bisnis elektronik dan induk perusahaan dari Sony Group, yang mana merupakan kesatuan pada bisnis dengan lima segmen operasional-elektronik, games, hiburan (gambar bergerak dan musik), layanan keuangan dan lainnya. Ini membuat Sony menjadi salah satu perusahaan hiburan komprehensif di dunia.

Bisnis utama Sony adalah Sony Corporation (Sony Electronics in the U.S.), Sony Pictures Entertainment, Sony Computer Entertainment, Sony Music Entertainment, Sony Ericsson, and Sony Financial. Sebagai pembuat semiconductor, Sony berada diantara Worldwide Top 20 Semiconductor Sales Leaders. Sony memiliki slogan “like no other”.



Salah satu kekuatan Sony yang terhebat adalah kemampuannya untuk inovasi produk, kualitas produk. Web Page Sony menyatakan “inovasi Sony menjadi bagian dari budaya utama, termasuk: magnetic tape pertama dan tape recorder pada tahun 1950; transistor radio pada 1955; transistor televisi pertama diunia pada tahun 1960; video cassette recorder berwarna pertama di dunia pada 1971; Walkman personal stereo pada 1979; Compact disc –ada 1982; 8mm camcorder pertama pada 1985; minidisk player pada 1992; sistem game Playstation pada 1995; kamera Digital Mavica pada 1997; DVD Player 1998; dan Network Walkman digital music player in 1999.

Perusahaan Sony memanaje untuk berkompetisi dan tetap dengan organisasi yang kuat dengan belajar dari kegagalan. Kekuatan Sony lainnya adalah kemampuannya untuk sukses di pasar yang berbeda. Sony telah membuat impact pada pasar video game, PC, dan terutama pasar televisi.




Kelemahan Sony yang terbesar dan terbaru adalah kelalaian inovasi PS3. Sony hanya berfokus pada teknologi digital tinggi tanpa mempertimbangkan perangkat pendukungya (TV). Sony memiliki banyak peluang dari kekuatan inovasinya. Pada Sony Ericsson. Desain lebih dari tampilan produk: produk dibuat dengan tahapan proses- fitur pandai, aplikasi bersahabat, bahan inovatif dan tentu saja tampilan yang menarik. Sony's Reader, sambungan elektronik-harapan besar pada awal rancangan bagaimana dunia akan membaca dimasa depan, adalah inovasi yang Sony gunakan sebagai peluang untuk memasuki pasar baru.

Salah satu lagi adalah proyek CSL diharapkan untuk sukses meupakan software grafik untuk telpon celluler oleh Ivan Poupyrev. Terdengar sederhana, tapi kemampuannya untuk menggambar ikon realistik dan avatar langsung pada telpon genggam standar tentu saja akan menambah fasilitas pengguna untuk mobile social-networking sites.

Ancaman umum yang dihadapi perusahaan pada penjualan adalah kompetisi. Pesaing utama Sony ada pada industri pasar televisi LCD adalah Samsung, Sharp, Panasonic dan masih banyak lagi. Banyak dari merk pesaing tersebut berkompetisi juga pada segmen DVD player. Ancaman terbaru lainnya yang dihadapi Sony adalah Sony harus meminta maaf kepada publik terkait dengan backdrop pada sebuah violent video game. Namun, ketika di tanya apakah harus menarik game dari pasar atau membuat donasi untuk komunitas yang dirugikan, mereka menolak.

ANALISIS SWOT UNTUK SONY

Faktor Internal

Strengths

  • Kemampuan Sony yang hebat untuk inovasi produk, kualitas produk.
  • Perusahaan Sony memanaje untuk berkompetisi dan tetap dengan organisasi yang kuat dengan belajar dari kegagalan.
  • kemampuannya untuk sukses di segmen pasar yang berbeda

Weaknesses

  • Kelemahan Sony yang terbesar dan terbaru adalah kelalaian inovasi PS3.

Faktor eksternal

Opportunities

  • Peluang dari kekuatan inovasinya
  • Sony's Reader, sambungan elektronik-harapan besar pada awal rancangan bagaimana dunia akan membaca dimasa depan
  • Proyek CSL

Threats

  • Pesaing utama Sony ada pada industri pasar televisi LCD adalah Samsung, Sharp, Panasonic dan masih banyak lagi.
  • Backdrop pada sebuah violent video game

Seperti terlihat pada matriks SWOT diatas, Sony harus membuat suatu pertumbuhan(growth), ekspansi pada pasar, investasi pada inovasi dan riset dan strategi diferensiasi untuk strategi dimasa mendatang.

Langkah Perbaikan

Menyongsong outlook perekonomian yang buruk di depan, Sony mengambil beberapa kebijakan strategis demi memperbaiki kinerja finansialnya. Sony melakukan kajian terhadap rencana investasinya, dan memutuskan beberapa perubahan. Pertama, Sony memangkas pengeluaran investasinya dengan cara outsourcing manufaktur sensor image CMOS yang digunakan pada ponsel. Kemudian, Sony juga menunda ekspansi pabriknya di Slovakia, menyusul anjloknya permintaan akan televisi. Dengan langkah-langkah tersebut, Sony berencana untuk memangkas investasi pada bisnis elektronik sebanyak 30% hingga 31 Maret 2010.

Sony rencananya juga akan memangkas produksi pada dua pabrik, salah satunya adalah Sony Dax Technology Center di Prancis, yang memproduksi tape dan media rekaman lainnya. Sementara itu target hingga Maret 2010, Sony akan memangaks jumlah pabrik manufakturnya sebanyak 10%. Kemudian, sebagai salah satu langkah efisiensi, Sony juga berencana untuk melakukan PHK terhadap 8,000 orang dari sekitar 160,000 karyawan di seluruh dunia saat ini.


Kinerja Finansial Sony

Alasan yang mendasari langkah Sony untuk melakukan berbagai kebijakan perbaikan adalah kinerja finansial kuartal kedua yang melemah disebabkan kondisi perekonomian yang semakin memburuk. Sony, sebagai salah satu eksportir terbesar Jepang, sudah mengalami dampak akibat dari penguatan Yen terhadap mata uang utama dunia lainnya.

Elektronik merupakan bisnis utama dari Sony, dan proporsi penjualannya nyaris mencapai 80%. Maka tidak heran jika kondisi perekonomian downturn ini memaksa Sony untuk memangkas outlook labanya. Selain mengalami tekanan akibat penguatan Yen, Sony juga menghadapi turunnya permintaan seiring dengan konsumen yang memangkas pengeluarannya, terutama bagi produk elektronik.

Sementara itu, pos-pos divisi lainnya, seperti Games (PlayStation) dan Pictures (film) memang menunjukkan penjualan yang meningkat, masing-masing 10.3% dan 3.4%. Namun, sayangnya proporsi kontribusinya kecil, jadi tidak berpengaruh banyak terhadap pendapatan secara keseluruhan.

Better Strategy



Seiring dengan outlook perekonomian yang semakin buruk akibat lemahnya permintaan konsumen, maka kompetisi di pasar juga semakin ketat. Persaingan antar produsen akan semakin ganas dalam rangka memperebutkan kue pasar (market share). Strategi apa yang mungkin bisa ditempuh oleh Sony dalam menghadapi persaingan yang ketat ini?

Bisnis elektronik merupakan bisnis yang bakalan memperoleh pukulan terberat seiring dengan melemahnya kondisi perekonomian. Dari segala lini produk, persaingan yang berat juga menghadang Sony. Mulai dari televisi, handycam, kamera digital, hingga ponsel, pesaing-pesaing Sony mendekat dengan penawaran yang tidak kalah menarik.

Salah satu opsi penting yang perlu dipertimbangkan oleh Sony adalah: memangkas harga beberapa produknya. Sebelumnya, Sony sudah pernah menerapkannya pada PlayStation 3, dan hal ini terbukti berhasil, seiring dengan lonjakan penjualan pada bisnis Games. Kedua, Sony juga rasanya perlu untuk lebih berinovasi, karena di beberapa area, persaingan yang semakin ketat menjadikan persaingan harga menjadi tidak relevan lagi. Sony Ericsson, misalnya kalah dibandingkan dengan Nokia dalam hal memproduksi low-end phone yang berharga murah.

Kemudian, seiring dengan baiknya penjualan bisnis Games Sony, sepertinya Sony bisa lebih mengandalkan bisnis ini di masa depan. Bisnis ini menjanjikan proporsi penjualan yang lebih besar dibandingkan dengan bisnis lainnya, terutama dengan bisnis elektronik dan ponsel yang sepertinya punya outlook lebih suram.

No comments:

Post a Comment